Malut. WARTAGLOBAL.id – Atmosfer politik di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Halmahera Selatan mulai memanas menjelang pemilihan ketua baru. Salah satu figur yang menyita perhatian publik adalah Suwarjono Buturu, SH., MH., yang tak lain adalah kuasa hukum Bupati Halmahera Selatan. Dalam sebuah diskusi interaktif bersama tim pendukung yang digelar di tempat UMKM pusat kota Labuha, Suwarjono secara terang-terangan menyatakan kesiapannya untuk menantang Muhammad Zaki Abd. Wahab, SH., MH., M.Si. dalam pertarungan menuju kursi ketua KNPI Hal-Sel.
Dalam diskusi yang berlangsung penuh semangat dan antusiasme tersebut, Suwarjono mengungkapkan keyakinannya bahwa KNPI membutuhkan figur muda yang tidak hanya memiliki integritas, tetapi juga keberanian untuk membawa perubahan yang progresif dalam kepemudaan di Halmahera Selatan. Ia menilai bahwa dinamika yang terjadi saat ini di internal KNPI harus dijawab dengan keterlibatan aktif tokoh-tokoh muda yang punya rekam jejak kuat dalam bidang hukum, kebijakan publik, serta pengabdian nyata kepada masyarakat. Senin, 12/05/2025.
"Pertarungan ini bukan soal siapa lebih kuat atau lebih populer, tetapi siapa yang paling siap membawa KNPI Halsel ke arah yang lebih baik. Saya tidak melihat Zaki sebagai rival, tapi sebagai partner dalam membangun budaya politik pemuda yang sehat dan visioner," tegas Suwarjono dalam diskusi yang dihadiri puluhan relawan dan aktivis muda tersebut.
Suwarjono juga menegaskan bahwa keterlibatannya dalam bursa calon ketua KNPI tidak didasari ambisi pribadi, melainkan panggilan untuk berkontribusi lebih besar kepada generasi muda Halmahera Selatan. Sebagai kuasa hukum kepala daerah, ia mengaku sering melihat langsung problematika pemuda, mulai dari pengangguran, keterbatasan akses pendidikan, hingga minimnya ruang kreatif dan partisipasi dalam pembangunan daerah.
“Dengan pengalaman saya di bidang hukum dan advokasi, saya ingin menjadikan KNPI sebagai wadah yang benar-benar memperjuangkan hak-hak dan kepentingan pemuda. Kita butuh gerakan yang lebih konkret, tidak hanya ceremonial,” lanjutnya.
Sementara itu, Muhammad Zaki Abd. Wahab yang sebelumnya disebut-sebut sebagai calon kuat untuk posisi ketua KNPI juga telah dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan kepemudaan dan kebijakan publik. Memiliki latar belakang akademik dan organisasi yang kuat, Zaki selama ini banyak terlibat dalam advokasi kebijakan daerah serta penguatan peran pemuda dalam pemerintahan.
Persaingan antara dua tokoh muda ini pun diprediksi akan menjadi magnet tersendiri dalam dinamika politik kepemudaan di Halmahera Selatan. Beberapa pihak menyebut bahwa pertarungan antara Suwarjono dan Zaki bukan hanya soal jabatan, tapi juga representasi dua kekuatan besar: unsur birokrat muda yang dekat dengan pemerintahan, dan aktivis intelektual muda yang dekat dengan gerakan rakyat.
Ketua tim pemenangan Suwarjono, Sumardin Karim, dalam pernyataannya menyebut bahwa pihaknya telah mempersiapkan strategi dan jaringan hingga ke tingkat kecamatan untuk menggalang dukungan. “Kami percaya, pemuda butuh pemimpin yang mampu menyatukan semua potensi. Bang Suwarjono adalah sosok yang tepat untuk itu. Kami siap menangkan pertarungan ini dengan cara-cara elegan dan demokratis,” ujarnya.
Diskusi yang berlangsung selama hampir dua jam itu juga diwarnai sesi tanya-jawab dengan peserta yang didominasi oleh aktivis pemuda, dan perwakilan organisasi kepemudaan. Mayoritas peserta menyambut positif niat Suwarjono untuk maju sebagai calon ketua KNPI, dan mengapresiasi pendekatan komunikatif yang ia tunjukkan.
Dengan suhu politik yang mulai menghangat, publik kini menanti bagaimana peta kekuatan di internal KNPI akan terbentuk, serta bagaimana kedua tokoh ini menyusun langkah strategis dalam memperebutkan kursi ketua organisasi pemuda tertinggi di tingkat kabupaten tersebut. Jika tidak ada aral melintang, pemilihan ketua KNPI Halsel dijadwalkan berlangsung pada akhir tahun ini, dan diprediksi menjadi salah satu momen penting dalam sejarah kepemudaan daerah.
Baik Suwarjono maupun Zaki memiliki modal sosial dan intelektual yang kuat. Namun, pada akhirnya, suara pemuda Halmahera Selatan-lah yang akan menentukan siapa yang pantas memimpin organisasi tersebut ke depan.
Redaksi: wan
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment