Hal-Sel, WARTAGLOBAL.id — Sebagai wujud nyata dari komitmen jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, Harita Nickel resmi meluncurkan Mechanic Talent Pool Program (MTPP). Program ini merupakan inisiatif strategis dalam pengembangan kompetensi generasi muda lokal, agar memiliki keterampilan dan daya saing di bidang mekanik industri pertambangan yang kian berkembang pesat di Pulau Obi. Senin, 13 Oktober 2025.
Kegiatan peluncuran MTPP dilaksanakan pada 5 Oktober 2025 oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP) bekerja sama dengan PT Gane Permai Sentosa (GPS), dua entitas yang berada di bawah naungan Harita Nickel. Program ini diharapkan menjadi wadah pembinaan generasi muda untuk dapat berkontribusi langsung terhadap kebutuhan industri, sekaligus membuka peluang kerja yang lebih luas bagi pemuda-pemuda dari desa sekitar tambang.
Sebanyak 12 peserta angkatan pertama, yang seluruhnya merupakan pemuda lokal, resmi mengikuti pelatihan ini. Mereka berasal dari beberapa desa di lingkar tambang seperti Soligi, Kawasi, dan Anggai, dengan latar belakang pendidikan mayoritas lulusan SMA. Para peserta akan menjalani pelatihan selama lima bulan dengan kurikulum yang dirancang komprehensif dan aplikatif.
Dalam kurikulum tersebut, peserta akan mendapatkan pembinaan kedisiplinan, etika kerja, pelatihan dasar mekanik, hingga praktik langsung melalui on-the-job training (OJT) di fasilitas operasional Harita Nickel. Tak hanya fokus pada keterampilan teknis, MTPP juga membekali peserta dengan pengetahuan tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta nilai-nilai profesionalisme yang menjadi fondasi penting bagi dunia industri modern.
Direktur Operasional Harita Nickel, Younsel Evand Roos, dalam sambutannya menyampaikan bahwa MTPP lahir dari kebutuhan nyata perusahaan terhadap tenaga mekanik yang andal, namun juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat lokal.
“Kami ingin menyiapkan mekanik-mekanik muda dari Obi yang tidak hanya kuat secara keterampilan, tetapi juga berkarakter dan tangguh menghadapi tantangan industri. Anak-anak lokal harus mampu menjadi pelaku utama dalam pembangunan daerah mereka sendiri,” tegas Younsel.
Ia menambahkan, Harita Nickel meyakini bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia lokal adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat ganda, baik bagi masyarakat maupun perusahaan. Melalui pendekatan learning by doing, peserta didik akan berinteraksi langsung dengan para tenaga ahli berpengalaman, mempraktikkan teori yang diperoleh di lapangan, dan merasakan dinamika kerja di dunia industri sesungguhnya.
Salah satu peserta program, Muliyono La Hasima (18) dari Desa Soligi, mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. “Sebelumnya saya hanya membantu orang tua bertani. Lewat program ini, saya punya kesempatan untuk belajar hal baru tentang mekanik dan otomotif. Saya berharap bisa bekerja di Harita Nickel setelah lulus nanti,” ungkapnya dengan semangat.
Selain memberikan manfaat langsung kepada peserta, program ini juga mendapat apresiasi positif dari pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat. Mereka menilai bahwa MTPP menjadi langkah konkret Harita Nickel dalam mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas pemuda lokal. “Program seperti ini sangat dibutuhkan karena membuka peluang kerja dan mengurangi ketimpangan akses pendidikan vokasi di daerah terpencil,” ujar salah satu tokoh masyarakat Soligi, saat menghadiri pembukaan kegiatan.
Ke depan, MTPP akan menjadi program berkelanjutan dengan target menjangkau lebih banyak pemuda dari berbagai desa di sekitar wilayah operasi Harita Nickel. Setelah menyelesaikan seluruh tahapan pelatihan, peserta yang dinilai berprestasi dan memenuhi standar kompetensi akan berpeluang besar mengikuti proses rekrutmen untuk bergabung dengan Harita Nickel maupun mitra industrinya.
Melalui pelaksanaan Mechanic Talent Pool Program, Harita Nickel menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan industri tambang tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga dari sejauh mana perusahaan mampu membangun manusia dan komunitas yang tangguh di sekitarnya.
“Kami percaya, investasi terbesar bukan pada mesin atau infrastruktur, tetapi pada manusia. Melalui MTPP, kami ingin melahirkan SDM lokal yang unggul, mandiri, dan siap tumbuh bersama perusahaan serta masyarakat Obi,” pungkas Younsel.
Dengan peluncuran program ini, Harita Nickel kembali menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial bukan sekadar wacana, melainkan tindakan nyata untuk memastikan generasi muda daerah memiliki masa depan cerah dan kesempatan yang setara untuk berkembang di tanah mereka sendiri.
Redaksi: wan
KALI DIBACA
