Warta Global Malut, Hal-Sel. Dugaan tindak pelaku penganiayaan terhadap seorang Siswi SMA Negri 7 Kabupaten Halmahera Selatan, disebabkan terlambat ke sekolah karena Cuaca ekstrem dan curah hujan, Oknum Guru sebagai Tenaga Pengajar berujung ke Kantor Polisi. Sabtu, 16/09/2023.
Peristiwa memilukan itu kini terjadi di SMA Negri 7 Halmahera Selatan Jln. Karet Putih Kampung Makian, Kec. Bacan Selatan, Kab. Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara (MALUT) .
Pemukulan dipicu terjadi beberapa siswa/i namun, salah satu siswi berinisial S.A.E (17) mengadu kepada pamannya, Irwan (36) bahwa Tiga dari siswa/i menjadi korban kekerasan hingga siswi berinisial S.A.E lebih para saat di pukuli pakai rotan sejenis pipa.
"Tiga dari Siswa/i yang terlambat Keponakan saya lebih parah dalam pukulannya hingga anggota tubuh bagian pantatnya marmer biru kesakitan karena pukulan tersebut," ujar Paman Siswi menceritakan peristiwa pemukulan itu kepada wartawan. Jumat, (15/09/2023).
Dirinya menjelaskan, Mereka dipukuli gara-gara datang terlambat masuk sekolah pada Rabu, 13 September 2023. Padahal Biasanya para siswa/i terlambat ke sekolah hanya dikenakan sanksi berdiri jika terlambat datang ke sekolah. Namun kali ini sikap dari guru tersebut berbeda.
"Sekolah memang punya cara untuk mendisiplinkan anak-anak, tetapi apakah masih layak hukuman fisik itu? Kenapa tidak yang bersifat akademik atau sosial dan lain-lain di luar fisik?". Jelasnya.
Atas perlakuan tersebut, anak korban dari keluarga lansung memberikan laporan ke Resort Kepolisian Kabupaten Halmahera Selatan, Sebagai bentuk penganiayaan Anak di bawah umur dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan, Nomor: STPL/325/IX/2023/SPKT.
Saat awak media Wartaglobal.co.id mengkonfirmasi terpisah melalui Vhia Tlpn.
0821****3030, oknum Guru tersebut ta kunjung merespon, hingga berita ini di tayangkan. (Red/wan)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment