MALUT, WARTAGLOBAL.id — Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, masih menghadapi krisis infrastruktur serius. Ketiadaan jembatan penghubung dari Desa Bibinoi, ibu kota kecamatan, menuju desa-desa seperti Tabapoma, Tutupa, Tomara, dan Wayatim, menjadi kendala utama mobilitas warga.
Saat ini, masyarakat terpaksa melewati tiga sungai tanpa jembatan permanen, ditambah kondisi jalan yang rusak parah. Ketika hujan deras dan sungai meluap, akses transportasi sering terputus total, menyebabkan isolasi bagi warga.
“Sering kali saat banjir, kami tidak bisa menyeberang dan terpaksa bermalam di kebun warga. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” ungkap Bobi, warga Tutupa.
“Kami harus menyeberang arus sungai saat mengangkut barang. Pernah kendaraan kami tertanam di tengah sungai dan terjebak hingga banjir datang. Proses evakuasi memakan waktu berjam-jam, biasanya dibantu warga dari tiga desa sekitar,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Asmawan, salah satu tokoh masyarakat Bacan Timur Tengah.
“Memang benar, warga dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Bacan Timur Tengah sering terpaksa bermalam di kebun milik warga lain karena terhambat banjir. Tidak sedikit kendaraan yang terjebak saat sungai meluap,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kondisi ini bukan hal baru. “Ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan seharusnya menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Jalan yang berlumpur dan ketiadaan jembatan membuat kehidupan masyarakat di wilayah ini sangat memprihatinkan,” lanjut Asmawan.
Ia pun berharap Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, dapat turun langsung meninjau kondisi di lapangan. “Kami ingin agar beliau melihat langsung kenyataan yang kami hadapi setiap hari,” pungkasnya.
Situasi ini berdampak besar pada akses layanan dasar. Warga kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta menghadapi hambatan dalam menjual hasil pertanian ke pasar, terutama di Labuha, ibu kota kabupaten.
Masyarakat di wilayah Bacan Timur Tengah Berharap Pemerintah Provinsi Maluku Utara segera mengambil langkah. Pembangunan jembatan dan perbaikan akses jalan dianggap kebutuhan mendesak untuk membuka keterisolasian, mendukung perekonomian lokal, serta menjamin keselamatan dan hak dasar masyarakat Bacan Timur Tengah.
Redaksi/*Yus
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment