Ternate, WartaGlobal.Id - Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangadji, menunjukkan komitmen kuatnya terhadap dunia pendidikan dengan menjadi penguji eksternal dalam ujian tesis mahasiswa Pascasarjana Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Selasa (11/11/2025).
Kehadiran Bupati Ikram bukan sekadar seremoni kehormatan. Berdasarkan surat resmi Unkhair Nomor 6586/UN44.C2/KM.09/2025, ia hadir atas undangan resmi kampus dan turut terlibat langsung dalam proses akademik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis sejak pukul 08.30 WIT. Sebagai alumnus program doktoral Institut Pertanian Bogor (IPB) dan mantan dosen, Ikram memanfaatkan kapasitas akademiknya untuk menilai dan memberi masukan substantif terhadap hasil penelitian mahasiswa.
Dalam suasana sidang yang penuh kedisiplinan ilmiah, Bupati Ikram menekankan pentingnya relevansi riset akademik dengan kebutuhan nyata masyarakat dan arah pembangunan daerah. Menurutnya, kampus tidak boleh berjalan sendiri tanpa koneksi dengan dunia kebijakan dan praktik di lapangan. “Perguruan tinggi harus menjadi pusat solusi, bukan menara gading yang terpisah dari realitas masyarakat,” tegasnya.
Rektor Universitas Khairun, Prof. Abdullah, bersama Direktur Pascasarjana Prof. Wahab dan Ketua Program Studi Pascasarjana Dr. Hartati, menyambut langsung kehadiran Bupati Ikram. Mereka menilai partisipasi kepala daerah dalam kegiatan akademik menjadi contoh sinergi nyata antara pemerintah dan institusi pendidikan.
Ujian tesis yang diikuti tiga mahasiswa Pascasarjana — Jufri Yakub, Wahyudin Ibrahim, dan Bambang Wedarto Hariyanto — menjadi ajang penting dalam meneguhkan kualitas lulusan Unkhair. Ikram juga memberikan apresiasi atas semangat para mahasiswa yang dinilai telah menunjukkan pemikiran kritis dan inovatif.
“Selamat kepada para mahasiswa yang telah menuntaskan ujian ini. Jangan berhenti di ruang akademik. Jadikan ilmu sebagai alat untuk memperbaiki kehidupan masyarakat,” pesan Ikram dalam penutupannya.
Kehadiran Bupati Halmahera Tengah dalam forum ilmiah tersebut mempertegas posisinya sebagai pemimpin yang tidak hanya berorientasi pada birokrasi, tetapi juga pada penguatan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan tinggi. Sebuah langkah yang mengingatkan, bahwa pembangunan daerah tidak akan berarti tanpa fondasi ilmu pengetahuan yang kokoh dan berpihak pada kemajuan masyarakat.
NIA AIRA
KALI DIBACA
