Akademisi Muda STAIA Labuha Moch Kasim Faisal menyoroti dan Mepersoalkan kinerja Disnakertrans Hal-Sel. - WARTA GLOBAL MALUT

Mobile Menu

Pendaftaran Jurnalis

Klik

More News

logoblog

Akademisi Muda STAIA Labuha Moch Kasim Faisal menyoroti dan Mepersoalkan kinerja Disnakertrans Hal-Sel.

Friday, 10 February 2023
Warta Global Malu, Halsel - Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) ketenaga kerjaan menjadi hal yang di pandang perlu. Hal tersebut di dasarkan atas maju dan berkembangnya tata kelola birokrasi. Makin pesat perkembangan makin pesat pula SDM yang harus di genjot.

Beberapa hari, minggu, bulan bahkan tahun, Kabupaten Halmahera Selatan dapat di katakan maju dalam pembangunan dari segi infrastrukur. namun ada saja bagian lain yang harus di stempelkan bahan kritikan. Jumat, 10/02/2023.

Hal lain yang perlu di kritik dan di soal yakni SDM ketenaga kerjaan yang hingga kini belum namapak jelas corak dan warnanya.

Beberapa kemajuan SDM di halsel dapat di lihat tanpa menggunakan data, misalnya, kemajuan SDM di bidang olahraga. Dengan sejumlah prestasi beberapa cabang olahraga di halsel setidaknya sedikit menekan urutan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun kemarin masuk dalam urutan ke 6.

Harus di akui, Halsel adalah salah satu daerah penghasil tambang. Soal pertambangan dan ketenagakerjaan di halsel sendiri menjadi pola dimana di lini tetsebut, Halsel meraut PAD yang melebihi dari terget yang bajetnya di dominasi oleh para Tenaga Kerja Asing (TKA)

Di kutip dari Tribun Ternate, Kepala Dinas (Kadis) Disnakertrans Ardiani Radjiloen mengaku telah menarik retribusi ke TKA yang mencapai 2000 pekerja pada tahun 2022

"Tahun kemarin kita lebihi target, dari Rp 10 miliyar, kita capai Rp 11 miliyar lebih" Kata Kadis Disnakertrans Halsel.

"Kami hanya tarik retribusi ke TKA, yang lakukan perpanjangan, sehingga diberi target segitu, "ungkap Ardiani Radjiloen di Tribun Ternate

Sementara di lansir dari Investor.id, perusahaan tambang (Harita Nickel) menjadi perusaha n dengan kontribusi terbesar untuk PAD Halmahera Selatan.

"Saya sebagai Pemda Halsel dalam hal ini Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Harita, karena PAD kami per 21 Oktober 2022 kemarin sudah melebihi target dan kontribusi terbesar dari Harita," kata Ardiani dalam keterangan tertulis yang dikutip, Jumat (4/11/2022) lalu.

Hal yang di sampaikan Ardiani Radjiloen berbanding terbalik dengan yang di sampaikan Wakik Bupati Halsel Bassam Kasuba. 

Bassam Kasuba pada 1 februari 2023 di tribun Ternate mengatakan, "Target kita Rp 134 Miliar, tapi hanya tercapai Rp 104 Miliar saja, "ungkapnya.

Sementara, di kutip dari Indotimur,  berdasarkan data yang dimiliki DPD KNPI Halsel, hingga memasuki akhir tahun, capaian PAD dari sektor perpanjangan IMTA masih jauh dari terget yang ditetapkan.

Hingga akhir semester III tahun 2022, PAD IMTA baru mencapai Rp, 4,5 miliar dari target Rp. 10 miliar yang diusulkan Disnaketras Halmahera Selatan.

Sekretaris DPD KNPI Halsel, Tabrid S Talib,  menyebut, klaim Kepala Disnakertrans Halsel, Adriani Rajiloen yang menyebut perusahan di Halsel merupakan sumber PAD terbesar, perlu dikoreksi, sebab hingga akhir semester III PAD dari sektor penerimaan perpanjangan IMTA, masih jauh dari target yang ditetapkan Pemkab Halsel.

Secara kelembagaan, DPD KNPI Halsel, meminta Bupati, Usman Sidik, agar mengevaluasi Kadis Naketras yang terkesan membohongi masyarakat khususnya Bupati Halsel.

Di lain waktu Ardiani Radjiloen kepada tribun juga mengatakan, Dinas yang di pimpinnya di beri target Sebaser Rp 25 Miliar untuk penarikan retribusi, dalam hal ini, Pendapatan Asli Daerah atau PAD Halmahera Selatan.

"Kami hanya tarik retribusi ke TKA, yang lakukan perpanjangan, sehingga diberi target segitu, "ungkapnya, di Tribun Ternate Kamis (26/1/2023)

Dari hasil ulasan dari berbagai pemberitaan, datang Akademisi yang menyoal akan hal tersebut.

Akademisi muda STAIA Labuha Moch Kasim Faisal menyoroti dan mepersoalkan kinerja Disnakertrans Halsel yang bergelut seputar PAD yang dominannya datang dari TKA. 

Menurutnya, Ardiani Radjiloen tidak punya konsep.  Moch Kasim Faisal mengatakan, “Disnaker Halsel jangan terlalu berharap kepada industri pertambangan melainkan harus inovatif jangan hanya terkesan pasif. Yang lebih penting, utamakan pekerja lokal daripada TKA Cina. Kata Moch Kasim Faisal di kutip dari Jnews tv.

"Seharusnya Disnakertrans Hal-Sel lebih jeli memperhatikan pribumi melalui program-program pengembangan potensi yang di berikan pelatihan dasar untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDM) yang tersedia khususnya di Bumi Saruma ini,” tegasnya. (Ariswan)

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment