GERILIA Halmahera Selatan Sukses Gelar Dialog Publik: Dorong Generasi Kritis di Era Informasi - Warta Global Malut

Mobile Menu

Pendaftaran Jurnalis

Klik

More News

logoblog

GERILIA Halmahera Selatan Sukses Gelar Dialog Publik: Dorong Generasi Kritis di Era Informasi

Tuesday, 4 February 2025
Malut. WARTAGLOBAL.id - Gerakan Literasi Ilmiah (GERILIA) Kabupaten Halmahera Selatan (Hal-Sel) sukses melaksanakan dialog publik bertema “Bersama Literasi Merawat Budaya Generasi Kritis di Era Informasi”. Kegiatan ini berlangsung meriah di Coffee Andai, Senin (04/02), mulai pukul 20.30 WIT, dan berhasil menarik minat puluhan generasi muda yang antusias untuk mendalami pentingnya literasi sebagai fondasi dalam merawat budaya kritis di tengah arus globalisasi.

Dialog publik tersebut, menghadirkan narasumber berkompeten, di antaranya Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Dr. Iksan Subur Karamaha, M.Pd., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Selatan, Ny. Siti Khodijah, M.Ag., Kepala Dinas Perpustakaan Daerah, Udin Umar, serta Kabid DPMD Halmahera Selatan, Muhammad Zaki Abd. Wahab, SH., MH., M.Si. Diskusi berlangsung interaktif, dengan para peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa, pelajar, dan komunitas literasi aktif mengajukan pertanyaan kritis seputar tantangan pendidikan di era Global Informasi.

Dalam pandangan efektif, Dr. Iksan Subur Karamaha memaparkan pentingnya literasi sebagai pilar utama dalam membangun masyarakat yang berdaya saing tinggi. Menurutnya, literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga melibatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif terhadap berbagai fenomena sosial.

"Literasi itu bukan hanya soal membaca buku, tetapi bagaimana kita memahami, menganalisis, dan mengkritisi informasi yang kita terima. Generasi muda Halmahera Selatan harus menjadi agen perubahan dengan memperkuat budaya literasi di lingkungan masing-masing," ujar Dr. Iksan.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Selatan, Ny. Siti Khodijah, M.Ag., menyoroti pentingnya peran pendidikan formal dalam mendukung gerakan literasi. Ia menegaskan bahwa pendidikan harus adaptif terhadap perkembangan zaman, khususnya di era digital saat ini.

"Kami di Dinas Pendidikan berkomitmen untuk mendorong program-program literasi di sekolah. Literasi bukan hanya tugas guru bahasa, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen pendidikan, termasuk orang tua dan masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Daerah, Udin Umar, menguraikan strategi peningkatan minat baca di Halmahera Selatan. Ia mengakui bahwa tantangan utama adalah kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang memadai, terutama di wilayah-wilayah terpencil.

"Kami terus berupaya memperluas jaringan perpustakaan keliling dan bekerja sama dengan berbagai komunitas literasi. Literasi bukan hanya tentang buku cetak, tetapi juga bagaimana kita memanfaatkan teknologi untuk memperkaya wawasan," jelas Udin.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid DPMD Halmahera Selatan, Muhammad Zaki Abd. Wahab, SH., MH., M.Si., juga memaparkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat dalam membangun budaya literasi yang kuat. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak hanya menjadi pembaca pasif, tetapi juga produsen pengetahuan yang aktif.

"Literasi adalah investasi jangka panjang. Dengan literasi yang kuat, kita bisa melahirkan generasi yang kritis, kreatif, dan mampu menghadapi tantangan di masa depan. Ini sejalan dengan visi kita untuk menciptakan masyarakat Halmahera Selatan yang berdaya saing global," tegas Zaki.

Dialog publik yang kian berlangsung tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga sarana untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam memperkuat gerakan literasi di Halmahera Selatan. Para peserta mengapresiasi inisiatif GERILIA yang berhasil menghadirkan ruang dialog konstruktif bagi generasi muda.

Salah satu peserta dari Universitas Nurul Hasan Bacan, Abdul Mujais Hi. M Nur mengaku terinspirasi setelah mengikuti diskusi ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini penting untuk membuka wawasan dan menumbuhkan semangat literasi di kalangan pemuda.

"Saya jadi lebih paham bahwa literasi itu tidak hanya soal membaca buku, tapi bagaimana kita bisa berpikir kritis dan peka terhadap isu-isu di sekitar kita. Saya harap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut," ujar Mujais Sapaannya. 

Sebagai penutup, Ketua GERILIA Halmahera Selatan Nuryuliana Sariningsi. Menyampaikan, harapannya agar semangat literasi tidak berhenti di forum ini saja. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadi duta literasi di lingkungan masing-masing, menyebarkan semangat membaca, menulis, dan berpikir kritis demi masa depan Halmahera Selatan yang lebih cerah.

"Literasi adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik. Mari kita rawat budaya literasi ini, bukan hanya sebagai slogan, tetapi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari," pungkasnya.

Dialog publik ini menjadi bukti nyata bahwa literasi bukan hanya urusan segelintir orang, melainkan tanggung jawab bersama untuk menciptakan generasi yang kritis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan zaman. Dengan semangat kolaborasi, GERILIA Halmahera Selatan berhasil membuktikan bahwa literasi adalah pondasi kokoh bagi kemajuan daerah dan bangsa.

Redaksi: wan

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment