WARTAGLOBAL.id - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Maluku Utara dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir di sejumlah daerah, termasuk Kota Ternate, Tidore, dan Labuha. Peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Babullah Ternate pun telah dikeluarkan, mengingat intensitas hujan yang tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Salah satu wilayah terdampak adalah Desa Kawasi di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan. Meskipun banjir di Kawasi tidak berlangsung lama, dampaknya cukup mengganggu aktivitas warga.
Menanggapi kondisi darurat ini, PT Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel yang beroperasi di Pulau Obi, kembali menunjukkan kepedulian sosialnya terhadap masyarakat sekitar. Melalui program tanggap darurat, Harita Nickel menyalurkan sedikitnya 8.000 paket makanan pokok kepada warga terdampak, sebagai bentuk dukungan untuk memenuhi kebutuhan pangan dasar di tengah keterbatasan akibat bencana. Rabu, 25/06/2025.
Tidak berhenti pada bantuan pangan, Harita Nickel juga mendirikan posko layanan kesehatan di Polindes Kawasi. Posko ini dikelola langsung oleh tim medis dari Klinik Harita Nickel dan melayani pemeriksaan kesehatan umum, pemberian obat-obatan serta suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh masyarakat, yang sangat penting di tengah cuaca buruk dan potensi wabah penyakit.
"Bantuan ini merupakan wujud nyata komitmen kami untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terlebih di masa sulit seperti sekarang. Kami ingin memastikan bahwa warga terdampak tidak merasa sendiri dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk melewati masa darurat ini," ujar Ifan Farianda, Community Development Manager Harita Nickel.
Selain itu, Harita Nickel juga memastikan ketersediaan air bersih bagi warga terdampak. Pasokan air bersih disalurkan setiap hari ke berbagai titik di Desa Kawasi untuk mengantisipasi gangguan terhadap sumber air bersih akibat banjir. Bantuan ini disambut hangat oleh masyarakat, khususnya oleh kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
Nurdia, seorang warga pendatang yang bermukim di Kawasi, menyampaikan rasa syukur atas bantuan tersebut. “Di saat kami kesulitan, bantuan dari Harita Nickel datang. Bukan cuma makanan, tapi juga air bersih dan paramedis. Terima kasih karena sudah peduli dan tidak meninggalkan kami di tengah kesulitan,” katanya dengan haru.
Di luar Kawasi, Harita Nickel turut memperluas jangkauan bantuannya ke wilayah terdampak lainnya, seperti Kota Labuha. Di sana, sekitar 300 paket sembako disalurkan kepada warga di dua kecamatan, yakni Bacan dan Bacan Selatan, yang telah ditetapkan sebagai zona tanggap darurat oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Penyerahan bantuan dilakukan melalui posko tanggap bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halsel pada Selasa (24/6), dan diterima langsung oleh Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, bersama Kepala BPBD Halsel, Aswin Adam.
Sebelumnya, perusahaan juga telah mendistribusikan 255 paket sembako ke dua desa lingkar tambang di Kecamatan Obi Selatan, yaitu Desa Soligi dan Desa Wayaloar. Setiap paket berisi beras 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, minyak goreng 2 liter, dan satu dus mi instan. Bantuan tersebut sangat membantu masyarakat dalam menghadapi keterbatasan akses logistik akibat cuaca ekstrem.
Menurut Ifan Farianda, upaya tanggap darurat ini merupakan bagian dari pendekatan jangka panjang perusahaan untuk terus membangun hubungan harmonis dengan masyarakat. “Bagi Harita Nickel, kepedulian terhadap masyarakat sekitar bukan sekadar respon di saat darurat, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk tumbuh bersama. Kami ingin memastikan bahwa keberadaan perusahaan dapat berkontribusi dalam membangun ketangguhan, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” tutupnya.
Kepedulian Harita Nickel ini tidak hanya menjadi bentuk nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan industri tambang di wilayah mereka. Harapannya, sinergi antara perusahaan dan masyarakat bisa terus terjaga, terutama dalam menghadapi situasi bencana yang membutuhkan solidaritas dan gotong royong.
Redaksi: wan
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment