
WARTAGLOBAL.id — Lembaga Swadaya Masyarakat Kalesang Anak Negeri Maluku Utara (LSM-KANe Malut) menilai perilaku Kepala Desa Toin, Kecamatan Batang Lomang, Fahmi Taher, tidak mencerminkan sosok pemimpin, melainkan berperilaku layaknya preman jalanan.
Ketua LSM-KANe Malut, Risal Sangaji, menyebut apa yang dilakukan Fahmi Taher adalah cerminan buruk kepemimpinan desa. “Pemimpin itu memberi teladan, bukan menebar ancaman. Fahmi Taher ini bukan pemimpin, tapi preman yang berkedok jabatan,” tegas Risal, Selasa (12/8/2025).
Ia menambahkan, dugaan keterlibatan Fahmi Taher dalam rencana pembunuhan terhadap salah satu warga Desa Toin - yang disebut masih memiliki hubungan keluarga—adalah puncak dari sikap arogan yang selama ini dikeluhkan masyarakat. “Bagaimana mungkin seorang kepala desa yang harusnya melindungi warganya, malah diduga ingin menghabisinya? Ini bukan sekadar pelanggaran etika, ini kriminal murni,” kecamnya.
Risal menegaskan, kepala desa seharusnya fokus pada pembangunan, pembinaan, dan pemberdayaan, bukan memperalat kekuasaan untuk menekan warga. “Jabatan kepala desa itu amanah, bukan lisensi untuk berbuat seenaknya. Kami menduga Dana Desa juga dijadikan ladang kepentingan pribadi,” ujarnya.
LSM-KANe Malut mendesak Bupati Halmahera Selatan untuk segera mengambil langkah tegas. “Jangan pelihara pemimpin bermental preman. Masyarakat butuh kesejahteraan, bukan pembodohan,” pungkasnya.
Dalam waktu dekat, LSM-KANe Malut akan menggelar aksi unjuk rasa dengan mosi tuntaskan kasus Kades Toin, mengawal hingga tuntas, bahkan, kata Risal, “sampai titik darah penghabisan.”
Redaksi
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment