Akademisi STAIA Labuha: Kadis Beserta Sekertaris Disnakertrans Hal-Sel Harus Dievaluasi Bupati Bassam - WARTA GLOBAL MALUT

Mobile Menu

Pendaftaran Jurnalis

Klik

More News

logoblog

Akademisi STAIA Labuha: Kadis Beserta Sekertaris Disnakertrans Hal-Sel Harus Dievaluasi Bupati Bassam

Monday, 29 July 2024
                   Akademisi STAIA Labuha.
                  Muhammad K. Faisal, M.Pd.

Malut.WARTAGLOBAL.id Hal-Sel - Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIA) Labuha, Muhammad K. Faisal, M.Pd, mendesak Bupati Halmahera Selatan (HAL-SEL), Hasan Ali Bassam Kasuba, untuk segera mencopot Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Halmahera Selatan, Noce Totononu, serta Sekretaris Disnakertrans, Djamil Yunus. Senin, 29/07/2024.

Desakan tersebut, disampaikan karena keduanya dianggap tidak mampu mengembangkan program-program yang menjadi tanggung jawab mereka dalam mengatasi angka pengangguran serta menciptakan lapangan kerja melalui tes keterampilan dengan adanya ketersediaan alokasi Anggaran Pendapatan Daerah yang begitu besar. 

Keprihatinan Muhammad K. Faisal berakar dari ketidakseriusannya terhadap kinerja Disnakertrans yang dinilai belum optimal, terutama dalam memanfaatkan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi Tenaga Kerja Asing (TKA) di Halmahera Selatan, Maluku Utara, yang telah mencapai 72 persen atau setara dengan Rp 25 miliar.

Menurutnya, dengan adanya peningkatan PAD yang signifikan tersebut, seharusnya Disnakertrans mampu memperlihatkan hasil yang lebih konkret dalam penanganan pengangguran dan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal.

Muhammad K. Faisal menilai bahwa program-program yang dijalankan oleh Disnakertrans selama ini belum memberikan dampak yang signifikan terhadap pengurangan angka pengangguran di Halmahera Selatan. Ia menyoroti minimnya pelatihan keterampilan yang dilakukan dan kurangnya kesempatan kerja yang diciptakan melalui program-program yang ada. 

Padahal, kata Muhammad K. Faisal dengan anggaran yang tersedia, seharusnya Disnakertrans bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun program yang bisa langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.

Selain itu, Muhammad K. Faisal juga mengkritisi kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran di Disnakertrans. Menurutnya, dengan PAD yang meningkat pesat, seharusnya ada laporan yang jelas dan rinci mengenai penggunaan anggaran tersebut untuk program-program yang bermanfaat bagi masyarakat dalam program yang dipekerjakan. 

Kritik keras ini disampaikan Muhammad K. Faisal sebagai bentuk tanggung jawab moralnya sebagai akademisi yang peduli terhadap perkembangan Daerah. Menurutnya, diperlukan sosok pemimpin yang lebih kompeten dan memiliki visi yang jelas dalam mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kualitas tenaga kerja di Halmahera Selata.

Reporter: wan

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment