
WARTAGLOBAL.id — Setelah mengalami masa vakum selama lebih dari satu dekade, Konsorsium Pemekaran Kabupaten Kepulauan Obi yang sebelumnya sempat mati suri, akhirnya resmi dihidupkan kembali. Bertempat di Desa Laiwui, Kecamatan Obi, pada Sabtu malam pukul 21.00 WIT, para tokoh masyarakat dan pemuda Obi secara bulat menghidupkan kembali wadah perjuangan ini, dan secara aklamasi menunjuk Yusran Dais sebagai Ketua Konsorsium terbaru.
Pengaktifan kembali Konsorsium ini dilandasi oleh sinyal kuat dari pemerintah pusat mengenai rencana pencabutan moratorium pemekaran daerah yang telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Melihat peluang itu, para tokoh masyarakat di Kecamatan Obi memandang perlu untuk segera membangkitkan semangat perjuangan agar wilayah Kepulauan Obi kembali masuk dalam daftar prioritas pemekaran. Laiwui, 14 Juni 2025.
Konsorsium Pemekaran pertama kali dibentuk pada tahun 2010 dan mulai aktif pada 2011, sebagai respons terhadap keinginan luas masyarakat untuk menjadikan Kepulauan Obi sebagai kabupaten sendiri, terpisah dari Kabupaten Halmahera Selatan. Organisasi ini menjadi wadah resmi perjuangan rakyat Obi untuk mendorong pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), namun sejak sekitar tahun 2012, aktivitasnya mulai meredup hingga akhirnya mati suri selama lebih dari 14 tahun.
Kini, semangat lama itu kembali menyala. Dalam forum yang dihadiri tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai desa di Pulau Obi, para peserta sepakat bahwa perjuangan ini tak boleh berhenti dan bahwa masa depan Obi harus diperjuangkan melalui jalan legal-formal yang telah dirintis sebelumnya.
Tokoh masyarakat senior, Bahar Haji, menyampaikan bahwa kembalinya Konsorsium ini bukan hanya sebagai simbol perjuangan administratif, tetapi juga sebagai simbol semangat dan harapan masyarakat Obi."Ini adalah lembaga yang penuh sejarah — manis dan pahitnya kami alami bersama. Saya percaya lembaga ini tidak boleh mati. Semangat perjuangan 14 tahun lalu tidak pernah padam dan harus dilanjutkan oleh generasi sekarang," tegas Bahar.
Sementara itu, Mansur, tokoh masyarakat lain yang turut hadir dalam forum tersebut, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan.
"Mari kita bersatu untuk memperjuangkan cita-cita besar masyarakat Obi. Saya yakin, generasi muda Obi tidak pernah gagal dalam menciptakan sejarah positif untuk daerahnya sendiri. Ini saatnya kita bangkit kembali," ujarnya penuh semangat.
Nada serupa juga disampaikan oleh pak Untung, yang mengibaratkan pentingnya persatuan dalam perjuangan."Ibarat sapu lidi, akan kuat ketika bersama. Apapun wadahnya, ketika menyangkut kepentingan Obi, saya yakin masyarakat akan bersatu. Konsorsium ini adalah simbol persatuan," ucapnya.
Sementara itu, Kahfi, yang pernah menjabat sebagai sekretaris Konsorsium pada tahun 2011, memberikan pandangannya dengan lebih reflektif."Sebagai mantan sekretaris, saya tahu betul jatuh bangunnya lembaga ini. Memori masa lalu memang tidak mudah, ada luka dan kegagalan, tapi kita belajar dari itu. Semoga kali ini semua elemen bisa bersatu tanpa ego, dan mendukung perjuangan ini dengan niat yang tulus," harapnya.
Penunjukan Yusran Dais sebagai Ketua Konsorsium yang baru juga mendapat sambutan positif dari peserta forum. Yusran, yang dikenal sebagai tokoh muda dengan integritas dan jaringan luas, dianggap mampu menjembatani generasi lama dan baru dalam mengawal agenda pemekaran. Dalam sambutannya, Yusran menyampaikan komitmennya untuk mengembalikan semangat perjuangan konsorsium kepada jalur yang konsisten dan inklusif.
"Ini bukan tentang saya, ini tentang mimpi kita semua. Kepulauan Obi memiliki potensi luar biasa, dan sudah saatnya kita punya rumah sendiri — kabupaten sendiri. Saya siap bekerja bersama semua elemen, tanpa kecuali, demi cita-cita ini," ujar Yusran dengan tegas.
Di akhir, Yusran juga menyampaikan bahwa wadah ini bukan sebagai simbol perjuangan tunggal, tapi wadah yang hadir sebagai simbol perjuangan masyarakat tingkat bawah, jadi Konsorsium DOB Kepulauan Obi siap bersama-sama dengan Organisasi perjuangan pemekaran Obi lainnya yang sudah terbentuk untuk mengawal kepentingan ini.
"Ini adalah wadah tingkat bawah yang siap bersama-sama dengan organisasi perjuangan pemekaran Obi lainnya yang sebelumnya sudah terbentuk untuk mengawal kepentingan Obi" Tutup Yusran dengan penuh semangat
Langkah awal Konsorsium setelah kebangkitannya adalah menyusun kembali struktur organisasi, menyusun roadmap perjuangan, memperbarui dokumen administrasi, serta melakukan konsolidasi lintas desa dan kecamatan untuk menghimpun dukungan luas dari masyarakat dan pemerintah desa..
Masyarakat Obi kembali bersatu, tidak hanya untuk sebuah status administratif, tetapi demi keadilan, pemerataan pembangunan, dan masa depan generasi penerus yang lebih baik. Konsorsium kini bukan hanya nama, tetapi menjadi simbol kebangkitan dan harapan baru bagi Kepulauan Obi.
Reporter : Faldi Usman
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment