Warga Desa Papaloang Desak PDAM Halmahera Selatan Tanggung Jawab atas Kerusakan Kebun - Warta Global Malut

Mobile Menu


More News

logoblog

Warga Desa Papaloang Desak PDAM Halmahera Selatan Tanggung Jawab atas Kerusakan Kebun

Sunday, 15 June 2025
LABUHA: WARTAGLOBAL.id – Warga Desa Papaloang, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, menyampaikan protes keras terhadap Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Halmahera Selatan. Pasalnya, kebocoran air dari fasilitas PDAM yang diduga sudah berlangsung bertahun-tahun telah menyebabkan kerusakan lahan pertanian warga dan menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.

Salah satu warga terdampak, yang enggan disut namanya, mengaku kebunnya mengalami kerusakan serius akibat aliran air dari fasilitas PDAM yang terus masuk ke lahan miliknya. Ia menyebutkan, banyak pohon kelapa mati, tanaman pala rusak, bahkan cengkeh ikut terdampak.

 “Kebun saya rusak gara-gara air dari PDAM yang mengalir terus ke dalam lahan. Banyak pohon kelapa yang mati, pala sudah tidak bisa dipanen, cengkeh juga ikut terdampak. Ini sudah bertahun-tahun, tapi tidak ada tindakan dari PDAM,” ujar nya kepada wartawan, Sabtu (14/06/2025).



warga desa papaloang menuturkan bahwa peristiwa ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan berlangsung perlahan namun terus-menerus, seolah diabaikan oleh pihak terkait. Ia menilai, tidak adanya tindakan korektif dari PDAM menunjukkan kelalaian dan kurangnya kepedulian terhadap dampak yang ditimbulkan.

Ketika wartawan mencoba mengonfirmasi hal ini kepada perwakilan PDAM Halmahera Selatan, respons yang diberikan justru menambah kekecewaan. Pihak PDAM terkesan enggan menanggapi serius keluhan warga.

Iya… air yang mengalir sampai di kebun masyarakat itu, bukan air limbah. Tapi itu air bersih yang meluap dari bak penampung (reservoir), karena di saat-saat tertentu ada kelebihan air di bak (overflow),” ujar salah satu staf PDAM saat dihubungi wartawan, dengan nada yang terkesan cuek.



Pernyataan ini memicu kemarahan warga, yang menilai PDAM hanya berfokus pada aspek teknis tanpa mempertimbangkan dampak nyata terhadap kehidupan masyarakat. Warga menyayangkan tidak adanya langkah konkret untuk memperbaiki sistem agar limpahan air tersebut tidak lagi merusak kebun mereka.

Warga Desa Papaloang kini mendesak PDAM dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk segera turun tangan, mengatasi permasalahan ini secara serius, dan memberikan pertanggungjawaban yang layak. Mereka juga menuntut adanya kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan selama bertahun-tahun akibat kelalaian tersebut.

Hingga berita ini dirilis, belum ada pernyataan resmi dari manajemen PDAM Halmahera Selatan terkait langkah lanjutan atas masalah ini.


Draken/"

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment