
WARTAGLOBAL — Obi, 29 November 2025 | Upaya mewujudkan Kecamatan Obi menjadi lumbung pangan Halmahera Selatan semakin diperkuat. Harita Nickel melalui manajemen Corporate Social Responsibility (CSR) bersama seluruh tim terus menggencarkan sosialisasi di berbagai sektor terkait. Sosialisasi yang menggunakan metode diskusi ini menjadi bagian penting dari visi besar menuju swasembada pangan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari kelompok petani, nelayan, pelaku UMKM, pemerintah desa hingga pemerintah kecamatan.
Diskusi intensif yang berlangsung sejak 24 November ini dilakukan secara bertahap dibeberapa desa di kecamatan obi. Agenda ini tidak hanya berupa penyampaian program, tetapi juga ruang diskusi terbuka untuk menerima masukan dari masyarakat, mengevaluasi kebutuhan setiap sektor, serta menyelaraskan peran masing-masing pihak dalam pencapaian target besar swasembada pangan.
Harita Nickel menetapkan target besar dan terukur untuk mendukung ketahanan pangan di Obi. Salah satu yang paling menjadi perhatian masyarakat adalah rencana pengembangan wilayah persawahan seluas ±30 hektare yang akan difokuskan di area persawahan Desa Buton. Program ini akan didorong melalui kerja sama erat antara kelompok petani lokal, koperasi, dan pemerintah desa.
Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan Program Petani Milenial, yang diarahkan untuk menciptakan regenerasi petani dengan memaksimalkan potensi pemuda lokal di bidang pertanian modern. Program tersebut dirancang mencakup pelatihan budidaya ramah lingkungan, pengelolaan keuangan usaha tani, manajemen pascapanen, serta akses pasar dan teknologi pertanian terbaru.
Tidak kalah penting, Harita Nickel kembali mempertegas dukungan untuk pertanian berkelanjutan melalui Rumah PROPAM — Produksi Pupuk Alami. Program ini bertujuan untuk membangun kemandirian petani dalam memproduksi pupuk organik secara mandiri, sehingga biaya produksi dapat ditekan sekaligus menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang. Penerapan pertanian organik juga dianggap sebagai langkah yang mampu menjaga kualitas hasil panen dan ketahanan lingkungan.
Dalam sektor perikanan, perusahaan turut menyampaikan kesiapan mendukung pengembangan kelompok nelayan melalui pelatihan budidaya ikan, bantuan alat tangkap ramah lingkungan, serta pembukaan pasar untuk hasil laut lokal. Di sisi UMKM, penguatan kapasitas pelaku usaha dan penciptaan rantai ekonomi dari hulu ke hilir menjadi fokus utama agar potensi pangan dari sektor pertanian dan perikanan bisa diproduksi, diolah hingga dipasarkan secara optimal.
Tim CSR Harita Nickel, menegaskan bahwa program swasembada pangan tidak akan berhasil tanpa keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, kolaborasi adalah kunci untuk mencapai target besar yang telah dicanangkan.
"Kami datang bukan hanya untuk memberikan program, tetapi untuk bekerja bersama masyarakat Obi. Semua ini hanya dapat tercapai apabila pemerintah desa, pemerintah kecamatan, kelompok tani, nelayan, UMKM, dan para pemuda bergerak bersama. Harita Nickel memastikan diri untuk menjadi mitra aktif dalam perjalanan swasembada pangan ini” ujar salah satu perwakilan
Tim CSR yang lain juga menambahkan bahwa pemuda memegang peranan strategis dalam kesuksesan program besar ini. "Regenerasi petani adalah keharusan. Anak-anak muda Obi memiliki potensi besar, baik fisik, kreativitas maupun kemampuan adaptif terhadap teknologi. Melalui Program Petani Milenial, kami ingin pemuda bukan hanya menjadi penonton, tetapi pelaku utama dalam dunia pertanian. Obi membutuhkan anak muda untuk menjaga dan mengembangkan masa depan pangan daerah ini.”
Sosialisasi yang berlangsung di berbagai desa mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satu Ketua kelompok tani di Desa Buton, mengungkapkan optimisme dan harapan besar terhadap program tersebut.
“Ini pertama kalinya kami melihat perusahaan datang bukan hanya dengan bantuan, tapi dengan visi besar, dengan perencanaan matang, dan mengajak kami untuk bergerak bersama. Program pengembangan sawah 30 hektare itu bukan hal kecil, tapi kalau dikerjakan bersama, saya yakin Obi bisa jadi lumbung pangan Halmahera Selatan,” ucap Lanua sapaan akrab.
Sementara itu, saat duduk bersama dengan perwakilan nelayan, salah satu nelayan menyampaikan bahwa dukungan terhadap sektor kelautan juga sangat dibutuhkan demi terciptanya ketahanan pangan secara menyeluruh.
”Pangan bukan hanya dari sawah dan darat, tapi juga laut. Kami para nelayan senang karena Harita Nickel tidak melupakan sektor perikanan. Kami berharap ada pembinaan lanjutan tentang budidaya dan akses pasar supaya nelayan Obi juga bisa maju,” tegasnya.
Di sisi pemerintah desa, Pj. Kepala Desa Jikotamo, memberikan apresiasi atas arah pembangunan yang inklusif. “Kami menyambut baik langkah Harita Nickel yang melibatkan pemerintah desa secara penuh. Ini bukan program yang berdiri sendiri, tapi program kolaborasi. Kami siap mendukung lewat regulasi desa, pendataan yang potensial dan kesiapan warga demi tercapainya target swasembada pangan dan pengelolaan lingkungan,” ujarnya.
Program swasembada pangan yang dirancang ini tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada keberlanjutan. Harita Nickel menargetkan adanya rantai produksi pangan yang mandiri, efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi jangka panjang. Target akhir bukan sekadar mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menjadi daerah pemasok untuk wilayah lain di Halmahera Selatan.
Dengan keterlibatan semua sektor dan semangat gotong royong masyarakat Obi, peluang keberhasilan program ini terlihat semakin kuat. Dalam beberapa bulan ke depan, rangkaian kegiatan lanjutan seperti pelatihan, pendampingan lapangan, pembentukan kelompok usaha, distribusi sarana pertanian, hingga penyiapan infrastruktur pertanian dijadwalkan mulai berjalan.
Menutup rangkaian kegiatan diskusi selama beberapa hari ini, tim CSR kembali membuat pertemuan dengan para pelaku PROPAM, mereka juga semakin menegaskan komitmen perusahaan:
“Ini baru langkah awal. Kami tidak berhenti pada sosialisasi. Implementasi, evaluasi, dan pertumbuhan bersama adalah tujuan kami. Semoga apa yang kita mulai hari ini menjadi warisan besar bagi generasi Obi ke depan.”
Dengan optimisme serta kolaborasi yang kuat, Harapan besar pun tumbuh: menjadikan Obi bukan hanya dikenal sebagai wilayah pertambangan, tetapi juga sebagai pusat pertanian dan pangan yang maju, mandiri, dan berkelanjutan.
Reporter : Faldi Usman
KALI DIBACA