Ketua GMKI Bacan Dukung Program MBG, Soroti Minimnya Dapur Aktif dan Pemerataan Layanan di Halmahera Selatan - Warta Global Malut

Mobile Menu


More News

logoblog

Ketua GMKI Bacan Dukung Program MBG, Soroti Minimnya Dapur Aktif dan Pemerataan Layanan di Halmahera Selatan

Saturday, 22 November 2025

Hal-Sel, WARTAGLOBAL.id - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bacan menyatakan dukungan penuh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai diimplementasikan secara nasional, termasuk di sejumlah wilayah di Provinsi Maluku Utara. Ketua GMKI Bacan, Jendri Nixon Pureng, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah visioner pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi, kesehatan, dan konsentrasi belajar anak, khususnya di daerah kepulauan seperti Halmahera Selatan (Halsel).

“Program ini adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang. Anak-anak yang sehat dan terpenuhi gizinya akan menjadi generasi yang kuat di masa depan. Karena itu, GMKI tentu mendukung penuh MBG,” ujar Jendri, Sabtu. (22/11).

Namun demikian, Jendri menilai implementasi MBG di Halmahera Selatan masih menghadapi sejumlah tantangan teknis yang perlu segera dibenahi agar manfaatnya benar-benar dirasakan secara merata. Salah satu persoalan utama yang menjadi sorotan adalah minimnya jumlah dapur aktif yang beroperasi maksimal di wilayah tersebut.

Dapur Aktif Masih Minim, Distribusi Belum Merata

Dari rencana pengoperasian puluhan dapur sebagai pusat penyediaan dan distribusi makan bergizi, hanya sebagian yang berjalan penuh. Sementara jumlah anak penerima MBG di Halsel tercatat cukup besar dan tersebar di wilayah daratan maupun pulau-pulau kecil. Kondisi ini mengakibatkan distribusi makanan bergizi belum benar-benar konsisten setiap hari.

“Di wilayah kepulauan, tantangannya bukan hanya soal jumlah penerima, tetapi jarak antarpulau yang harus dijangkau. Dengan dapur yang masih terbatas, distribusi ke desa-desa kecil menjadi tidak optimal,” ujar Jendri. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu mempercepat penambahan dapur aktif serta memastikan fasilitas yang ada berfungsi sesuai standar pelayanan.

Masalah Data Penerima Masih Belum Sinkron

Selain fasilitas dapur, Jendri juga menyoroti persoalan pendataan penerima manfaat. Ia mengungkapkan bahwa masih ditemukan sekolah-sekolah yang belum sepenuhnya tertib dalam melakukan input data siswa ke sistem penerima MBG. Hal ini berpotensi membuat sebagian siswa yang seharusnya berhak menerima justru terlewat.

“Basis data adalah kunci utama. Jangan sampai ada anak yang berhak tidak masuk daftar, atau sebaliknya, data ganda. Sinkronisasi antar-sekolah dan instansi terkait harus segera diselesaikan,” tegasnya. Ia menilai perbaikan data merupakan langkah mutlak agar distribusi MBG berjalan transparan dan tepat sasaran.

Pelibatan Pelaku Usaha Lokal Dinilai Penting

Jendri juga mendorong agar program MBG tidak hanya fokus pada pemberian makanan sehat kepada anak-anak, tetapi juga mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. GMKI mengusulkan pelibatan UMKM lokal, petani, hingga nelayan sebagai penyedia bahan baku makanan.

“Kalau bahan pangan berasal dari pelaku usaha lokal, maka dampaknya akan berlipat ganda. Anak-anak sehat, dan ekonomi masyarakat pun bergerak,” katanya. Namun, ia menekankan bahwa pengawasan terhadap kualitas bahan makanan perlu diperketat demi menjaga standar gizi dan kebersihan.

GMKI Siap Mengawal dan Memberi Masukan

Sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda, GMKI Bacan menyatakan siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mengawal pelaksanaan MBG di Halmahera Selatan. Dukungan yang diberikan bersifat konstruktif, dengan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat dan keberlanjutan program.

“Kami akan terus mengawal, memberi masukan, dan mengawasi pelaksanaan MBG agar benar-benar menyentuh seluruh anak di Halsel. Dengan pembenahan fasilitas, distribusi antar-pulau, dan penataan data, manfaat MBG pasti akan lebih besar bagi masa depan anak-anak kita,” tutup Jendri.

Redaksi: wan

KALI DIBACA