
WARTAGLOBAL — OBI, Rabu, 26 November 2025. Upaya meningkatkan ketahanan dan kemandirian pangan di wilayah lingkar tambang kembali menjadi perhatian serius Harita Nickel. Melalui pendayagunaan Program Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan menggelar pertemuan rutin bertajuk “Bincang Santai Bersama Petani” sebagai wadah komunikasi terbuka dengan masyarakat binaan sekaligus penguatan komitmen dalam mendukung swasembada pangan di Kecamatan Obi.
Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan penuh keakraban, dihadiri oleh sejumlah kelompok tani yang tergabung dalam program SENTANI (Sentral Ketahanan Pangan Obi). Harita Nickel menegaskan tekad kuat perusahaan untuk mendorong terciptanya ketahanan pangan lokal melalui implementasi Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Dukungan itu bukan hanya sebatas kegiatan pelatihan teknis, tetapi juga pendampingan dan penyediaan fasilitas pertanian yang dibutuhkan masyarakat.
Perwakilan Harita Nickel dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa keberhasilan ekonomi masyarakat tidak akan terwujud tanpa fondasi pangan yang kuat. Karena itu, pemberdayaan petani menjadi salah satu fokus prioritas dalam program CSR perusahaan. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat lingkar tambang memiliki kemampuan untuk membangun kemandirian ekonominya. Ketahanan pangan adalah pondasi penting menuju kesejahteraan itu,” ujar beliau.
Pertemuan bincang santai ini juga sekaligus menjadi ruang konsultasi antara petani dan perusahaan. Berbagai masukan, kendala, dan kebutuhan yang dihadapi oleh kelompok petani disampaikan secara terbuka. Antara lain kebutuhan optimalisasi sarana dan prasarana pertanian, seperti mesin penggilingan, mesin pembajak lahan, dan mesin pelebur tanah. Semua aspirasi ini diterima langsung oleh tim Community Development (COMDEV) dan dinyatakan siap untuk ditindaklanjuti sesuai kebutuhan kelompok binaan.
Komitmen perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut pun mendapat respons positif dari para peserta pertemuan. Petani mengaku bangga dan merasa terbantu karena suara mereka dapat didengar dan langsung ditindaklanjuti. Bagi masyarakat, perhatian perusahaan bukan hanya sekadar bantuan fisik, tetapi juga kehadiran yang memberikan pendampingan sejak pembentukan kelompok, proses pelatihan, hingga tahapan pascapanen.
Selama ini, Harita Nickel memang tercatat aktif melakukan pendampingan pertanian secara berkelanjutan. Pelatihan-pelatihan terkait teknik budidaya, pengelolaan pupuk organik, pengendalian hama terpadu, hingga pengolahan hasil pertanian menjadi nilai tambah terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas petani. Dengan pola pendampingan berjenjang ini, perusahaan berharap masyarakat bukan hanya sekadar mampu mengelola lahan, tetapi juga memahami strategi pemasaran produk pertanian sehingga dapat membangun ekonomi secara lebih mandiri.
Di sisi lain, perusahaan menegaskan bahwa keberhasilan program ketahanan pangan tidak hanya terletak pada bantuan material semata. Partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan—petani, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, hingga perusahaan—menjadi kunci sukses dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan di wilayah Obi. Semangat kolaborasi ini menjadi cita-cita bersama agar pemberdayaan ekonomi lokal dapat berjalan selaras dengan arah pembangunan ekonomi nasional.
Harapan besar pun disampaikan dalam penutupan kegiatan. Pihak perusahaan dan masyarakat sepakat untuk terus menjaga komunikasi, memperkuat koordinasi, dan bersama-sama melaksanakan berbagai program pemberdayaan demi terciptanya peningkatan kesejahteraan yang nyata. Dengan langkah-langkah progresif yang sudah dicanangkan, Harita Nickel menyatakan siap berdiri sebagai mitra strategis dalam mendukung kemandirian pangan di Kecamatan Obi.
Dengan adanya kesinambungan program CSR yang diarahkan tepat sasaran, masyarakat lingkar tambang diharapkan semakin berdaya, produktif, dan mampu mengelola potensi pertaniannya secara mandiri. Upaya ini sekaligus menjadi bukti bahwa pembangunan industri dan pembangunan masyarakat dapat berjalan berdampingan demi masa depan yang lebih sejahtera.
Reporter : Faldi Usman
KALI DIBACA