
Hal-Sel, WARTAGLOBAL.id — Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kota Labuha pada minggu siang hingga sore, sekitar pukul 12.15 hingga 16.26 WIT, menyebabkan sebagian kawasan Pasar Buana Seki terendam air. Genangan yang muncul di sejumlah titik pasar bahkan bertahan cukup lama dan tak kunjung surut hingga hujan reda, sehingga mengganggu aktivitas pedagang maupun pengunjung. Minggu, 07/12/2025.
Berdasarkan pantauan di lapangan, air menggenang di beberapa ruas jalan sekitar pasar, termasuk jalur utama yang biasa digunakan warga untuk keluar masuk area perdagangan. Sejumlah pedagang yang berada di bagian depan pasar tampak berusaha mengamankan barang dagangan, terutama mereka yang berjualan sayur, kebutuhan pokok, dan pakaian. Air yang naik hingga setinggi 10–25 sentimeter membuat sebagian lapak terpaksa ditutup sementara.
Warga setempat menduga bahwa salah satu penyebab utama genangan ini adalah kondisi saluran drainase yang tidak berfungsi optimal. Beberapa titik drainase terlihat penuh dengan sampah, lumpur, dan material lain yang diduga menghambat aliran air. Akibatnya, air hujan tidak mengalir dengan baik menuju saluran pembuangan dan justru meluap ke badan jalan.
“Setiap hujan deras seperti ini pasti air naik. Drainase sudah lama tidak dibersihkan, jadi begitu air banyak, langsung meluap,” keluh Rafi, salah satu pedagang di Buana Seki. Menurutnya, kejadian serupa sering terjadi ketika hujan turun lebih dari satu jam. Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah penanganan agar masalah ini tidak terus berulang.
Hal senada disampaikan pengunjung pasar, Ramlah, yang mengaku kesulitan berbelanja karena akses jalan licin dan tergenang air. Ia menyebut kondisi tersebut cukup membahayakan pengunjung, terutama ibu-ibu dan anak-anak yang sering melintas di area pasar.
Sementara itu, beberapa warga lainnya menilai genangan ini tidak hanya disebabkan oleh hujan deras, tetapi juga karena adanya dugaan penurunan kualitas drainase seiring pembangunan kios dan aktivitas pasar yang semakin padat. Mereka mendesak pemerintah daerah, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk meninjau kondisi saluran air dan melakukan normalisasi secepatnya.
“Kalau begini terus, setiap musim hujan pasti banjir. Drainase harus dibongkar dan dibersihkan total,” ujar seorang pemilik kios yang enggan disebut namanya.
Hingga berita ini dibuat, genangan air perlahan mulai surut setelah hujan reda, namun masih meninggalkan lumpur dan sampah di sejumlah titik. Para pedagang kemudian berinisiatif melakukan pembersihan mandiri agar aktivitas jual beli dapat kembali normal.
Warga berharap kejadian ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Pasar Buana Seki merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat Labuha, sehingga gangguan seperti genangan air berpotensi memengaruhi roda perekonomian harian. Mereka mendesak adanya langkah pembenahan drainase, pembersihan berkala, serta evaluasi terhadap sistem pembuangan air di sekitar pasar.
Dengan masih tingginya potensi hujan di wilayah Halmahera Selatan, warga khawatir masalah ini akan kembali terjadi jika tidak ditangani secara tuntas. Pemerintah daerah diharapkan segera merespons keluhan masyarakat agar kenyamanan dan keamanan aktivitas di Pasar Buana Seki tetap terjaga.
Redaksi: wan
KALI DIBACA